Ini Catatan Kaki Jems Tuuk Terhadap Hasil Evaluasi RAPBD-P 2022

MANADO-Pemotongan tunjangan  bagi ASN dan gaji THL  sebesar 20 persen oleh Pemerintah Provinsi sangat membebani kehidupan.

Julius Jems Tuuk

Kritikan ini disampaikan Anggota Badan Anggaran DPRD Sulut dari Fraksi PDI Perjuangan Julius Jems Tuuk.

“Mereka miliki kekuarga, jika dipotong kasihan mereka,” ucap  Tuuk saat memberikan catatan kaki pada rapat Badan Anggaran (Banggar) dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait tanggapan/penjelasan atas hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri terhadap ranperda dan ranpergub Sulut terkait APBD Perubahan 2022.

Dalam rapat tersebut Tuuk menyatakan mengapa keputusan ini diambil dengan mengorbankan nilai hidup rekan kerja kita.

“Kenapa kita tidak melakukan terobosan yang lebih radikal lagi. Jika kita semua bersepakat makan dan minum aja dihentikan. Jadi semua makan dan minum yang ada di lembaga ini, pemprov tidak ada lagi makan dan minum kita berhemat, karena mengambil hak para pegawai kita , tapi urusan pesta pora kita tetap pertahankan. Bagi saya ini tidak logic,” ungkap Tuuk.

Tuuk pun  mengusulkan kepada tim TAPD untuk memotong anggaran makan dan minum.

“Saya mengusulkan pak Sekprov, kebijakan kebijakan dengan memotong pendapatan dari ASN/THL itu dibatalkan. Ini tidak logis, harusnya anggaran makan dan minum di potong,” kata Tuuk dalam rapat tersebut. (mom)