Komisi III Tinjau Lokasi Perbaikan Tanggul Penahan Banjir Sungai Ongkak Dumoga

MANADO – Sebagai bagian dari Pengawasan, Komisi III dibawa pimpinan Ketua Komisi Berty Kapojos melakukan check on the spot atau turun lapangan guna menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1(BWSS 1) terkait masalah kerusakan tanggul penahan banjir Sungai Ongkak di Kecamatan Dumoga Bolaang Mongondow, Kamis (1/9/2022) kemarin.

Komisi III saat meninjau lokasi pembuatan tanggul

Personil Komisi III Berty Kapojos, Stella Runtuwene, Amir Liputo, Yongky Limen dan Boy Tumiwa turun langsung ke lokasi proyek perbaikan tanggul Sungai Ongkak untuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan dilakukan dengan baik.

Usai turun lapangan, kepada wartawan Kapojos menyebut Komisi III mengapresiasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I yang sangat responsif atas rekomendasi yang disampaikan dalam RDP.

Diakui Kapojos sesuai hasil RDP perbaikan akan selesai pada bulan Agustus dan saat ini belum juga selesai. Karena adanyaa faktor non teknis terkait mobilisasi CCSP yang didatangkan dari Makassar dan Surabaya termasuk masalah faktor alam.

Namun disisi lain melihat kondisi di lapangan saat ini, Kapojos optimis
pihak BWS bersama Kontraktor sangat siap untuk menyelesaikannya.

“Mengalami kendala karena pengiriman CCSP yang harus dipesan dari Makasar serta pengaruh cuaca yang saat ini sedang musim hujan, maka pekerjaan sedikit tertunda. Tapi kami lihat mereka sangat siap,” tegas Kapojos.

Kapojos juga mengapresiasi Kontraktor yang rencananya akan membuat saluran air dengan menggunakan anggaran sendiri dalam rangka mengantisipasi tidak terjadi lagi kejadian serupa.

“Ada penambahan anggaran untuk penambahan pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh Kontraktor,” ucap Politisi PDI Perjuangan ini. Sambil berharap pekerjaan ini bisa dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada.

“Pengawas dapat mengawasi pekerjaan ini sesuai dengan teknis pekerjaannya. Kalau mungkin harus masuk 50 meter tancapnya ya harus masuk 50 meter jangan hanya masuk sekian,” tambah Kapojos.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1 diwakili Kasatker Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Sulawesi 1 Novi Ilat menyampaikan apresiasi bahkan pihaknya bersyukur komisi III bisa melihat secara langsung di lapangan terhadap proses penanganan kerusakan yang terjadi di tanggul tersebut.

Novi juga mengakui ada sedikit keterlambatan pekerjaan dan tidak sesuai dengan rencana awal namun demikian diungkapkannya kegiatan pekerjaan perbaikan tersebut masih termasuk dalam masa pemeliharaan.

“Ini masuk dalam masa pemeliharaan dan tidak dibatasi waktu,” jelas Kasatker Novi Ilat didampingi PPK Sungai dan Pantai Ronny Rudson.

” Pekerjaan ini tidak boleh terburu-buru ditambah lagi ini kan material tidak diproduksi disini (Sulut) ini diproduksi di Makasar dan Surabaya,”ungkapnya.

Dirinya pun berharap pekerjaan ini bisa berjalan lancar walaupun ada bagian-bagian pembangunan yang tidak masuk dalam kontrak tapi kontraktor sanggup melaksanakannya.

“Seperti back tile, kemudian salurai air atau drainase. Itu memang hanya given (pemberian) dari kontraktor. Jadi secepanya ini diselesaikan tapi bukan buru-buru karena masalahnya harus memperhatikan teknis jangan sampai terjadi lagi kejadian serupa. Saya juga berharap cuaca mendukung proses perbaikan ini sehingga bisa berjalan lancar, “tutup Ilat.(mom)