Mensos Khofifah Target Bantu 2.054 KK Korban Relokasi Banjir di Pandu

Mensos Khofifah Indar Parawansa berada di Pandu, lokasi hunian warga relokasi korban banjir di Manado
Mensos Khofifah Indar Parawansa berada di Pandu, lokasi hunian warga relokasi korban banjir di Manado
Mensos Khofifah Indar Parawansa berada di Pandu, lokasi hunian warga relokasi korban banjir di Manado

MANADO – Lobi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey (OD) terhadap korban bencana banjir di Bumi Nyiur Melambai, terlebih Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL) yang terus dirundung gelisah karena warganya banyak menjadi korban banjir bandang 15 Januari 2014 lalu, akhirnya sedikit terobati.

Lobi OD dan GSVL ke pemerintah pusat terkait korban banjir ini terus membuahkan hasil, menyusul kedatangan Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa ke Sulut.

Mensos Khofifah,  membawa langsung bantuan sosial kepada korban banjir bandang di Manado, sekaligus melihat dari dekat penyaluran bantuan langsung hunian korban bencana yang direlokasi ke Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken, Jumat (3/2/2017).

Bantuan isi hunian sebanyak 550 KK warga relokasi banjir masing-masing Rp 3.000.000 dengan total senilai Rp1.650.000.000.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey melaporkan status tanah relokasi korban bencana banjir di Pandu
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey melaporkan status tanah relokasi korban bencana banjir di Pandu

Mensos Khofifah menerangkan, bantuan isi hunian tetap yang diberikannya ini adalah tahap pertama dari target sebanyak 2.054 keluarga. Setiap kepala daerah menurut Khofifah memperoleh stimulan pembelian kebutuhan peralatan rumah tangga senilai Rp 3 juta.

“Selain bantuan isi hunian tetap, Kemensos juga memberikan bantuan paket sembako untuk 1000 KK dengan total nilai bantuan Rp 150 juta,” ucap dia.

1.000 KK yang menerima bantuan berasal dari empat kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Paal Dua (7 Kelurahan), Sario (3 Kelurahan), Tikala (4 Kelurahan), dan Wanea (6 Kelurahan).

Mensos juga memberikan bantuan santunan ahli waris kepada empat korban meninggal masing-masing sebesar Rp 15 juta, sehingga total Rp 60 juta.  “Sejak 2014 hingga saat ini bantuan yang dikucurkan oleh Kemensos telah mencapai Rp 6,34 miliar,” ujar Khofifah.

Wawali Manado, Mor Bastiaan, Sekprov Sulut, Edwin Silangen, Mensos, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat berada di Pandu, lokasi hunia warga korban banjir
Wawali Manado, Mor Bastiaan, Sekprov Sulut, Edwin Silangen, Mensos, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat berada di Pandu, lokasi hunia warga korban banjir

Khofifah berharap, korban banjir dapat memulai hidup baru di tempat tersebut dengan lebih bersemangat dan optimistis. Ia juga berharap korban banjir bandang bisa segera melupakan kejadian yang menimpa mereka.

“Suasana di tempat ini bagus, udaranya juga sejuk. Semoga bapak ibu betah dan kerasan tinggal di sini,” tutur dia.

Wali Kota Manado, GSVL menjelaskan, bangunan rumah relokasi warga korban banjir Manado di Pandu yang sudah siap dihuni saat ini sebanyak 1000 unit.

“Mereka rata-rata yang tinggal pinggiran sungai. Dan rumah relokasi itu sudah siap ditempati. Jadi Ibu Menteri datang membawa ole-ole mengisi rumah hunian itu. Yang bangun BNPB dan yang mengisi ibu Menteri,” kata GSVL.

Sekadar diketahui, 200 hektar lahan milik pemerintah provinsi itu terbuka bagi masyarakat korban bencana alam yang ingin pindah. “Warga yang ingin pindah tinggal mengajukan proposal, kami akan proses. Karena sudah kewajiban saya membantu warga yang mengalami bencana,” kata Gubernur OD.

Kedepan dirinya akan memberikan modal usaha kepada masyarakat untuk mengerakan ekonomi . “Nantinya setiap Jaga dibentuk kelompok usaha misalkan ibu- ibu yang akan berusaha menjahit kami akan memberikan modal usaha begitu pula anak muda mau dirikan bengkel atau apa saja yang bermanfaat akan kami fasilitasi,” jelas OD.

Seperti diketahui, banjir bandang melanda Kota Manado 15 Januari 2014 silam. Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan parah sarana dan prasarana di Kota Manado.

Akibat banjir bandang, sedikitnya 18 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, 101 rumah hanyut, dan 86.355 jiwa atau 25.103 kepala keluarga mengungsi. (antoreppy)