Pasien Kesulitan Dapatkan Darah di RSUP Manado

MANADO– Lagi DPRD Sulut menerima pengeluhan masyarakat terkait pelayanan RSUP Manado. Kali ini Komisi Empat membidangi Kesejahtraan Rakyat ( Kesra) menerima pengeluhan pasien dan keluarga pasien serta para pendonor darah.

Ketua Komisi Empat, James Karinda menyatakan, sudah dua hari ini pihaknya menerima laporan terkait kurang maksimalnya pelayanan dibagian Transfusi Darah.

James Karinda SH MH
James Karinda SH MH

“Bayangkan sudah dua hari ini keluarga pasien sampai menangis untuk mendapatkan darah. Tapi bagian transfusi darah super cuek. Seharusnya petugas dibagian transfusi darah dapat memberikan surat pengantar ke Palang Merah Indonesia ( PMI). Jangan biarkan dan mempersulit keluarga pasien,” tegas Karinda.

Lanjut Karinda, dirinya juga mempertanyakan komitmen Direktur RSUP Manado, dr Maxi Rondonuwu akan melakukan perubahan serta perbaikan terkait pelayanan. Tetapi tetap saja tidak mrngalami perubahan.

” Saya sudah banyak menerima laporan petugas pelayanan di bagian transfusi darah kinerja tidak baik. Seharusnya petugas yang seperti ini menjadi perhatian dari pimpinan rumah sakit jangan tetap dipertahankan. Selain itu petugas dibagian transfusi darah jangan cuma dua orang. Sementara keluarga yang hendak mengambil darah bahkan pendonor sudah antri,” ungkap Karinda.

Kepada wartawan, Karinda juga mengingatkan para petugas dibagian transfusi jika kinerja mereka tidak mengalami perubahan, maka akan banyak yang dikorbankan.

” Bayangkan jika ada pasien yang sudah sangat darurat untuk dilakukan operasi, tetapi tidak mendapatkan darah, pasti akan meninggal,” kata legislator dapil Manado ini. Ia pun berharap orang yang bekerja di RSUP Manado dapat membedahkan bekerja di tempat biasa dan di Kesehatan. “Kepedulian sosial harus melekat dan visi misi pelayanan diperkuat,” tutup Karinda.

Diketahui warga yang menyampaikan pengeluhan di DPRD Sulut, Erna Warauw dan Cornelis.

Corneles mengakui Rabu (11/1) ia datang ke RSUP Manado hendak mendonorkan darah pada salah satu pasien. ” Saya datang pagi-pagi tetapi pelayanannya harus menunggu lama. Setelah selesai mendonor saya tidak diberikan obat, susu maupun telur yang sering diberikan kepada pendonor setelah selesai transfusi darah. (mom)