

TONDANO – Ide Rektor UNIMA, Prof. DR. Julyeta Runtuwene MS, DEA membentuk Siber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar) khusus di perguruan tinggi milik pemerintah yang berlokasi di Tondano, Minahasa mendapat pujian Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (JAMWas) Prof. DR. R. Widyopramono SH MM MHum.
Ini diungkapkan JAMWas Widyopramono di sela-sela memberikan kuliah umum terhadap 3 ribuan mahasiswa Unima, Sabtu (20/5/2017), turut dihadiri Kajati Sulut, Mangihut Sinaga SH, MH dan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (baca: http://web9.manadoline.com/3-ribuan-mahasiswa-unima-ikut-kuliah-umum-jamwas-kejagung-ri/).
JAMWas mengaku terkesan dengan hadirnya Tim Saber Pungli diperguruan tinggi tersebut. Diharapkan, praktek-praktek Pungli dapat diminimalisir.
“Sangat baik sekali ibu Rektor telah membentuk Tim Saber Pungli di UNIMA. Karena, lembaga pendidikan sangat rentan terhadap Pungli yang dilakukan oknum-oknum pengajar kepada mahasiswanya,” pungkas JAMWas Widyopramono.

Rektor UNIMA Prof Julyeta Runtuwene menyatakan kebanggaannya karena UNIMA kembali bisa didatangi para pejabat dari pusat untuk memberikan bekal bagi mahasiswa dalam bentuk kuliah umum.
“Terima kasih kepada Pak Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan, Pak Widyopramono yang telah meluangkan waktu datang di kampus UNIMA untuk memberikan kuliah umum. Memang selama ini sudah ada beberapa pejabat dari pusat termasuk dari DPR RI yang datang ke UNIMA. Sekali lagi ini suatu kebanggaan dan bentuk kepercayaan bagi kami,” ujarnya.
Sejak dipercayakan memimpin UNIMA, Enci Paula, sapaan akrab istri Wali Kota Manado ini bertekad untuk membawa perguruan tinggi tersebut menjadi perguruan yang bermutu, serta memiliki kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam mendukung daya saing bangsa.
“Kita juga bergembira karena kita ada disini untuk menciptakan universitas yang baik yang good governance. Tentunya dengan dukungan materi dalam kuliah umum yang disampaikan Pak Widyopramono,” pungkas Enci Paula.
Kuliah umum itu diwarnai tanya jawab mahasiswa terkait topik tentang korupsi. Selain berisi pertanyaan, juga mengandung pernyataan dan keprihatinan dengan masih maraknya praktek-praktek korupsi di tanah air. (kandi)