Sekda Novly Wowiling Ingatkan Antisipasi Fenomena El Nino di Sektor Pertanian

MINUT– Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara terus melakukan berbagai strategi guna mengantisipasi risiko maupun dampak yang dapat diakibatkan fenomena El Nino diberbagai sektor dan salah satunya sektor pertanian.

Sekda Minut Novly Wowiling mengatakan, menghadapi cuaca kekeringan atau kemarau (El Nino) ini, Pemerintah Kabuapten Minahaa Utara terus menerapkan sejumlah kebijakan memberikan imbauan kepada petani mengenai dampak perubahan iklim tersebut.

“ Saat ini pak Bupati dan Wakil Bupati terus melakukan berbagai kebijakan guna mengantisipasi risiko maupun dampak yang dapat diakibatkan fenomena El Nino. Salah satunya dalam rangka menjaga sektor pertanian terus berproduksi untuk menjaga keseimbangan harga dan antisipasi terjadinya inflasi serta menjaga ketahanan pangan di daerahnya,” ujarnya.

Lanjut Wowiling, adapun upaya-upaya pemerintah dalam rangka menjaga produksi pertanian pihaknya telah menghimbau petani untuk mempercepat budidaya dan menanam jenis tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dengan memastikan kesapan saprodi, alsintan, sarana, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI), dan penanganan panen serta pasar.

“Serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk percepatan pertanaman padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup tinggi, untuk memaksimalkan pertanaman pangan khususnya padi dan memanfaatkan benih insitu untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing- masing serta memastikan ketersediaan benih toleran kekeringan seperti varietas. Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpari 10 Laeya, Rindang 1 Agritan, Rindang 2 Agritan dan varietas lokal sejenisnya serta varietas tahan OPT endemis,” ujarnya.

Selain itu kata Sekda, para petani harus memperhatikan saluran dan sumber sumber air agar air masuk dengan lancar ke lahan pertanian mereka sehingga tidak terjadi kekeringan.

“Mengoptimalkan pemanfaatan sumur pompa, sumur suntik, biopori, embung dan longstorage dalam mendukung ketersediaan air, serta terus berkoordinasi dengan instansi lain terkait sistem pengairan, perbaikan drainase, optimalisasi infrastruktur, penyiapan pompa, panen air, penerapan teknologi hemat air,” tandas Wowiling.

(Budi)