Siloam Hospitas Manado, Hadirkan Pengobatan Hyperbaric Oxigen Therapy

Pimpinan dan para dokter siloam hospitals Manado. (foto:ist)

MANADO – Siloam Hospitals Manado memperkenalkan metode pengobatan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) atau terapi oksigen hiperbarik dalam sebuah acara media session Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) on Wound Healing and Wellness di Maxx Cofie Arya Duta Hotel, Senin (22/10).

HBOT dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai indikasi klinis, Antara lain penyembuhan luka tubuh seperti luka bakar dan luka terkait penyakit diabetes militus serta pencangkokan kulit. Hal ini secara resmi diakui oleh Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat pada tahun 2011.

Pemberian oksigen murni dalam sebuah ruangan bertekanan disebut chamber mampu menyuplai oksigen 10-15 kali lebih banyak dibandingkan pemberian oksigen di permukaan laut atau pada tingkat atmosfer normal.

HBOT efektif merangsang pembentukan pembuluh darah baru, mengurangi pembengkakan da peradangan, menonaktifkan racun, meningkatkan kemampuan sel dara putih untuk melawan infeksi, membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya, membantuk tubuh membangun jaringan ikat baru, membersihkan racun dan produk sisa metabolisme.

Dokter spesialis bedah plastic rekonstruksi dan estetika Siloam Hospitals Manado, dr. Mendy Hatibie dalam press release menjelaskan, bagi pasien diabetes mellitus, HBOT dapat bermanfaat mengatasi komplikasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dalam tubuh sehingga dapat merusak pembulu darah dan system saraf.

“Komplikasi diabetes bisa berakibat pada kerusakan bagian tubuh seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang harus diamputasi dan impotensi. Suplai oksigen dari HBOT mampu memberbaiki kinerja insulin pasien diabetes,” jelasnya.

Dirinya juga menambahkan, hasil dari HBOT setelah menjalankan beberapa sesi terapi yang dapat dijalankan bersamaan dengan terapi lain sesuai dengan rekomendasi dokter sesuai dengan kronisnya kondisi anda maka sesi terapi yang dibutuhkan bisa semakin banyak. “Diskusikan dengan dokter anda mengenai terapi spesifik apa yang dapat anda terima sesuai dengan kondisi medis serta berapa sesi yang harus dijalani,” tambahnya.

Pengobatan dengan HBOT telah dimanfaatkan di Indonesia sejak tahun 1960 dan terus dikembangkan sampai sekarang dengan pemberian pelatihan teori dan praktik kepada tenaga ahli medis. Sejak dibuka sejak tanggal 1 Agustus 2018, pelayanan HBOT di Siloam Hospitals telah melayani treatment pasien luka bakar, luka kecelakaan yang sebelumnya dilakukan tindakan awal. (ml)