Soal Kegaduhan Komentar Efendi Simbolon, Sikap Panglima TNI Dipertanyakan

MANADO – Koalisi Kader Bela Negara Sulut yang di dalamya adalah Garda Tipikor Indonesia Wilayah Sulut, Jaringan Aktivis Nusantara, Rumah Nusantara Sulut, dan Lembaga Batuan Hukum Keadilan menyayangkan pernyataan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI sebagai gerombolan mirip ormas. Pernyataan Effendi dinilai membuat gaduh internal TNI.

Risat Sanger.

“Kami tahu dia (Effendi Simbolon) sudah meminta maaf resmi, tapi kami perlu membuat pernyataan dan sekaligus keprihatinan dengan kondisi yang terjadi,” kata Risat Sanger Ketua GTI Sulut sekaligus Koordinator Koalisi Kader Bela Negara Sulut, kepada sejumlah awak media.

Sebaliknya apa yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman patut diapresiasi. Pasalnya yang dibuat KSAD akan dilakukan juga oleh siapapun yang memiliki gaya kepemimpinan bijak.

“Pernyataan Effendy Simbolon ini telah membuat kemarahan prajurit. Kita bisa bayangkan bilamana tidak ada yang mengakomodasi kemarahan prajurit, mau jadi bagaimana?” tanya Risat saat didampingi Horas Napitupulu Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara, Efan Runtukahu Wakil Koordinator Rumah Nusantara Sulut, dan Reyner T Danielt Koordinator Lembaga Bantuan Hukum Keadilan.

Menurutnya sikap Jenderal Dudung adalah sikap pemimpin dan sikap kesatria sebagai jenderal dalam menaungi prajuritnya. Di satu sisi, dia menyoroti Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang terkesan adem menyikapi pernyataan Effendi Simbolon.

“Panglima TNI yang biasanya getol menyoroti hal-hal viral menyangkut kondisi TNI, seperti apa yang dikomentarinya soal kucing mati ditembak oleh anggota TNI. Nah ini pada saat TNI dibombardir pernyataan Efendi, kenapa Panglima malah adem. Panglima mesti buat atensi terhadap pernyataan itu supaya kondisi ini jadi teduh,” imbuh Risat.

Senada dengannya, Efan Runtukahu meminta Panglima TNI tidak boleh hanya diam begitu saja. Apalagi di masyarakat sekarang ini Panglima TNI dikenal cepat berkomentar soal hal viral.

“Kami meminta Panglima TNI bisa memberikan atensi dengan kondisi sekarang ini,” sebutnya singkat.

Sementara, Horas Napitupulu menuturkan pernyataan Effendi Simbolon selaku anggota Komisi I DPR RI bahwa tentara itu seperti gerombolan ormas tidak layak disampaikan ke publik. Kejadian ini, menurut Horas, sebaiknya jadi pembelajaran bagi anggota dewan untuk tidak pernah mengungkapkan suatu kelemahan suatu institusi negara ke publik.

“Semua harus lebih bijak lagi dalam berucap supaya tidak membuat onar yang menuai reaksi dari semua pihak,” pungkasnya. (mom)