Stevy: Mas Petra Terakhir Mengaku Kelelahan dan Mau Tidur

Glen Mononutu bersama Petra Mandagi

KALASEY– Kabut duka kembali terjadi di Keluarga Mandagi Subiandono. Pasalnya, pada tahun 2004 Theo Mandagi penerjun milik Sulawesi Utara yang telah banyak mengharumkan daerah Nyiur Melambai ini tewas parasutnya tidak terbuka saat hendak melakukan penerjunan di bali.

Glen Mononutu bersama Petra Mandagi

Kali ini putra terbaik dari Theo Mandagi, Petra Natanael Mandagi (41) ditemukan tewas dilokasi runtuhnya Hotel Roa Roa di Palu akibat gempa dan shunami, Jumat (28/9/2018).

Ibu Petra Mandagi saat dikunjungi teman dari Petra Mandagi.

Petra ditemukan bersamaan dengan Glen Mononutu putra kesayangan dari Sekretaris DPRD Sulut Bartholomeus Mononutu.

Petra ditemukan di kamar 207 Hotel Roa Roa tepatnya disamping Parasut milik dari Glen Mononutu.

Suasana di rumah duka keluarga Mandagi Subiando di Desa Kalasey Satu.

Informasi yang dirangkum di rumah duka keluarga Mandagi Subiandono, Mas P Man sapaan akrab dari Petra ini, sempat berkomunikasi dengan istrinya Stevy Rompas sekira pukul 17.00 Wita sebelum gempa dan shunami terjadi.

“Petra sempat mengatakan dirinya sudah sangat lelah dan sudah mau istirahat tidur,” ungkap salah satu teman dari Stevy Rompas yang sempat berkomunikasi langsung dengan Stevy Rompas.

Nah, diduga saat gempa terjadi ayah dari Dave Mandagi dan Anamaria Mandagi dalam keadaan tertidur.

Sementara itu, suasana di rumah duka keluarga Mandagi Subiandono, Ibu dari Petra Uci Sricjiptowati sangat terpukul mendengar kabar duka tersebut.

Susana di rumah duka.

“Minta maaf Ibu Uci belum bisa di wawancarai. Sekarang sudah masuk kamar mau istirahat,” ungkap salah satu keluarga kepada para wartawan yang berada di rumah duka.

Sementara itu yang terpantau di rumah duka, masyarakat yang ikut merasakan kehilangan Putra terbaik dari Desa Kalasey ini sudah berada di rumah duka sejak siang hari.

Sedangkan kakak korban Pingkan Mandagi dan istri Petra, awalnya hendak menjemput Petra Mandagi di Palu, tetapi hanya sampai di Makasar. Karena perjalanan ke Palu tidak bisa dilanjutkan karena informasi di dapat kembali terjadi Gempa di Palu.  Dari informasi keluarga, besok pagi hari Pingkan akan ke Palu, sementara istrinya akan balik Manado.

Diketahui Petra dan Glen
selesai menjalankan tugas sebagai Atlet Paralayang utusan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada perlombaan paralayang di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng),

Sementara itu, James Sela, Paman Gleen saat di wawancarai wartawan mengatakan, Gleen dikenal anak yang baik kepada keluarganya.

“Kami keluarga mendapatkan informasi dimana Gleen ditemukan pada Pukul 17.00 Wita, 1 Oktober 2018,” ucap Sela.

“ Rombongan dari Palu akan berangkat menuju Manado dengan menggunakan pesawat Herkules,  jika tidak ada halangan diperkirakan akan sampai besok pagi 2 Oktober ,” tandasnya.

Penulis : Mekar Salindeho