Pemprov Tak Serius Bahas Ranperda Pertambangan dan Mineral

MANADO-Eksekutif dinilai kurang serius dalam membahas ranperda Pertambangan dan Mineral. Hal ini dibuktikan ketika rapat pembahasan lanjutan Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan dan Mineral harus ditunda karena sebagian besar pihak eksekutif tidak hadir, Senin (19/3/2018).

Rapat pembahasan Ranperda Pertambangan dan Mineral dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus Ferdinand Mewengkang yang kurang dihadiri oleh pihak eksekutif.

Ego sektoral dari masing-masing kepala SKPD dinas-dinas terkait Ranperda Pertambangan dan Mineral menjadi penyebabnya.

Wakil Ketua Pansus Ferdinand Mewengkang yang dipercayakan memimpin rapat mengatakan, target 3 bulan sudah diketuk bisa tidak tercapai karena minimnya perhatian dan kepedulian dari pihak eksekutif.

“ Ini adalah Perda usulan eksekutif. Namun pihak eksekutif kurang kepedulian dalam pembahasan. Padahal sudah ada kesepakatan dalam rapat sebelumnya untuk kehadiran serta kesiapan,” tegas Mewengkang.

Lanjut Ketua Komisi Satu ini, ego sektoral dari masing-masing pihak harus dikesampingkan agar pembahasan bisa berjalan dengan mulus.

“Semua pihak harus menyinkronkan materi agar bisa ditetapkan. Apa yang dimintakan harus ada dalam pembahasan selanjutnya. Kemudian memberikan waktu antara Dinas Pertambangan dan Biro Hukum tentang rancangan harus sudah net. Hilangkan egoisme sektoral,” kata Mewengkang dengan nada tinggi saat memimpin rapat.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra Juddie Moniaga yang masuk dalan anggota Pansus meminta pimpinan Pansus untuk menyurat langsung Gubernur Sulut. Untuk mengevaluasi kinerja pimpinan SKPD yang kurang kepedulian.

“Ini sebagai efek jera agar, jangan ada kejadian seperti ini dalam pembahasan-pembahasan lainnya. Harus dievaluasi oleh Gubernur lewat surat rekomendasi dari pimpinan Pansus,” tutur Moniaga.

Menyikapi itu, Kepala Dinas ESDM Sulut Ir. B A Tinungki menyebutkan, sebenarnya sudah ada koordinasi lanjutan antar SKPD.

“Leadernya dalam pembahasan ini adalah Biro Hukum. Namun karena adanya agenda mendadak sehingga terputus koordinasi. Tapi kita tidak bisa saling menyalahkan, karena semua siap salah,” ujar Tinungki.

Tinungki pun berharap, dalam pembahasan lanjutan yang telah ditetapkan, apa yang dimintakan sudah tersedia.

“Semoga besok sudah selesai. Karena rancangan ini ugensinya tinggi biar semua ada dalam framenya sesuai dengan UU Pertambangan dan Minerba,” tutup Tinungki.

Diketahui bersama, rapat Ranperda Pertambangan dan Mineral dipimpin oleh Wakil Ketua Ferdinand Mewengkang, didampingi anggota Pansus Netty Agnes Pantouw, Jems Tuuk, Eddysson Masengi, Ayub Ali Al-Bugis, Juddie Moniaga, Raski Mokodompit, Boy Tumiwa dan Felly Runtuwene. Sementara dari pihak eksekutif hanya dihadiri Kadis PU Steve Kepel, Kadis ESDM Ir B A Tinungki dan Biro Hukum, Dinas Kehutanan diwakili kepala-kapala bagian dan seksie.(mom)