MANADO – Legislator Manado, Jimmy Gosal memberikan tanggapan di ruang fraksi PDI Perjuangan kantor DPRD Kota Manado tentang tudingan fraksi Nasdem pasca pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dalam rapat paripurna Selasa 8 Oktober 2019.
Secara khusus, Gosal menyinggung soal tudingan ketua fraksi Nasdem terkait pertemuan dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Rabu 28 Agustus 2019 lalu pasca pelantikan anggota DPRD Manado masa jabatan 2019-2014.
Menurutnya, dalam pertemuan antara anggota dewan yang difasilitasi oleh Ketua DPRD Manado Aaltje Dondokambey dengan Gubernur Sulut, memang ada pernyataan Olly Dondokambey tapi sifatnya himbauan kepada semua anggota DPRD Manado untuk selalu mengedepankan musyawarah, mufakat dan mengutamakan kebersamaan antara sesama anggota dewan dan eksekutif.
“Cuma kurang komunikatif saja,” ungkap Gosal kepada Manadoline.com, Kamis (10/10/2019) sambil tertawa kecil.
Fraksi PDI Perjuangan termasuk ibu Aaltje Dondokambey yang juga ketua DPRD Manado, sudah sangat arif dan bijaksana terhadap pembentukan AKD. Waktunya pembentukan AKD sendiri sudah molor, bahkan peluang sudah dibuka dan diberi kesempatan tatapi tidak dimanfaatkan teman-teman Nasdem.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan ini kemudian menyebutkan sampai injury time peluang untuk lobi politik tetap dibuka, termasuk mengiyakan permintaan ketua fraksi Nasdem menunda waktu pemilihan komisi II satu hari dengan harapan terjadi lagi komunikasi yang ditunggu dirinya bersama dengan Aaltje Dondokambey.
“Agenda pertemuan dengan fraksi-fraksi dan Nasdem ada, tapi yang dimaksudkan ketua fraksi Nasdem terkait kongkow-kongkow untuk lobi. Makanya saya katakan mereka kurang komunikatif, kenapa fraksi lain mampu melakukan komunikasi politik,”
Anggota dewan dapil Wenang – Wanea ini berharap, hal menyangkut pertemuan dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey sebagai pembina politik di daerah ini pasca pelantikan, tidak dijadikan alasan terkait dengan proses politik di lembaga DPRD Manado yang baru saja lewat. (hcl)
