MANADO-Sebagai wakil rakyat di DPRD Sulut, Henry Walukow angkat bicara terkait adanya penutupan lubang tambang yang ada di Desa Tatelu, Minahasa Utara.
Kepada wartawan, Politisi Demokrat dapil Minut-Bitung ini menyatakan, penutupan secara paksa terkesan arogan dan otoriter. Sehingga membuat keresahan dan kegaduhan, ini sangat disesalkan peristiwa tersebut bisa terjadi.
“Sebagai ketua koperasi batu emas, kami mengecam tindakan penutupan secara paksa lubang-lubang di lokasi perusahaan yang akhirnya membuat keresahan dan kegaduhan. Dan terlihat sengaja membenturkan aparat dengan penambang. Ini sangat miris,”tegas Ketua Fraksi Demokrat, Senin (12/6/2023).
Walukow mengakui bahwa seharusnya pihak perusahaan lebih humanis dalam melakukan pendekatan kepada penambang.
“Semestinya duduk bersama, musyawarah mencari solusi-solusi kemasyarakatan, bukan seperti itu. Kami tau tanah tersebut sudah dibeli perusahaan tapi sebelumnya juga memang masyarakat sudah diberi ijin oleh pemilik sebelumnya untuk menambang di tanah itu,”tegas Sekretaris Komisi I ini.
Walukow juga mengingatkan bahwa lokasi tersebut berada di dilingkar tambang rakyat dan perkebunan masyarakat sehingga perusahaan harusnya mampu menjalin hubungan kemasyarakatan dan progres-progres yang pro rakyat, bukan hanya ingin mengambil hasil dan keuntungan dari tanah di lingkar tambang. (mom)