Proyek DANDES Diduga Picu Banjir Leilem

SONDER – Desa Leilem 3, Kecamatan Sonder, baru saja ditimpa musibah banjir yang menerjang pada Minggu kemarin. Namun berbagai kisah masih saja menjadi cerita dibalik bencana yang menimpa 9 Kepala Keluarga ini, diantaranya Proyek Dana Desa yang terindikasi memicu banjir Leilem, yang sudah terjadi beberapa kali serta warga yang menuntut sikap pro aktiv dari hukum tua. Rabu (2-5-2018)

 (Masyarakat bersama bersama Instansi terkait Pemkab Minahasa, saat membersihkan sisa – sisa material banjir) 

Kekesalan warga ini mulai terdengar saat Pemkab Minahasa melaksanakan penyerahaan bantuan dan pembersihan dilokasi banjir Senin lalu, yang juga diketahui dalam kegiatan ini Hukum Tua Desa Leilem 3 Voldy Longkeng tidak berada dilokasi bencana seharian penuh.

Kepada Media Manadoline.Com, Jordi (Nama Samaran) warga Desa Leilem 3 mengatakan, pemicu banjir yang sudah terjadi beberapa kali sejak tahun yang lalu ini diindikasikan karena proyek dana desa yakni, pembuatan jalan penghubung desa ke perkebunan.

“Dari dulu, sudah bertahun – tahun jalan itu memang tidak tersentuh. Jalan itu digunakan hanya oleh pejalan kaki, roda saja tidak lewat disana. Tapi yang mengejutkan, tiba – tiba dilokasi itu sudah mulai dilaksanakan pembuatan jalan dengan alasan mempermudah akses ke perkebunan” ungkapnya.

“Setau kami masyarakat, awalnya hasil musrembang bukan lokasi itu yang menjadi tempat pembuatan jalan, tapi pada buktinya lokasi itu yang dilaksanakan pekerjaan pembuatan jalan. Satu – satunya yang harus bertanggung jawab ialah hukum tua” tegasnya sembari mengatakan bahwa, ia mengindikasikan proyek inilah yang menjadi pemicu terjadinya banjir.

“Jalan itu dari dibuat hingga saat ini, sama sekali tidak digunakan, tidak ada dampak positifnya, malahan sekarang jalan itu sudah menjadi tempat air bahkan menjadi jalan air. Kan pembuatannya mengakibatkan tempat resapan air mulai berkurang, jadi banjir itu menurut indikasi saya diakibatkan oleh proyek jalan ini” Jordi lebih lanjut.

Sementara dikediamannya,  Hukum tua Desa Leilem 3 enggan bertemu dengan wartawan,  dengan alasan tidak enak badan.

“Bapak lagi pusing – pusing,  tidak terlalu sehat. Jadi dari pagi tidak keluar, tidak kelokasi banjir” ujar istri dari Hukum Tua.

Sesuai pantauan Manadoline.Com , akses jalan penghubung desa ke perkebunan ini berada tepat di bukit belakang perumahan warga. ***

Penulis : Riedel Memah