Bolmong Sering “Mati Lampu”, Tuuk Minta Sipahutar Mundur

Ir. Julius Jems Tuuk

BOLMONG– Padamnya listrik saat umat muslim menjalankan ibadah puasa, membuat warga Bolmong mulai resah. Lebih memiriskan lagi, listrik padam mulai dari pagi sampai malam hari, dan sudah berlangsung sudah beberapa hari ini.

Ir. Julius Jems Tuuk

Sebagai Wakil Rakyat dari Bolmong Raya, Ir.Julius Jems Tuuk menanggapi serius pemedaman listrik tersebut.

Tuuk beranggapan, pemadaman ini diduga sengaja dilakukan pihak PT.PLN SULUTTENGGO dan PLN Cabang.

“Bayangkan sudah 1 minggu ini masyarakat mengeluh adanya pemadaman listrik, khususnya dumoga,” tegas Tuuk.

Tuuk pun meminta agar General Manager PT.PLN SULUTTENGGO, Edison Sipahutar tidak diam dan harus menjelaskan, siapa yang harus bertanggung jawab atas pemadaman listrik yang terjadi di Bolmong.

“Saya minta GM PLN harus jelaskan kenapa listrik sering padam, sebelum saya mengambil keputusan politik yang lebih keras terhadap GM,” kata Tuuk. Sambil menyatakan, jika pihak PLN masih melakukan pemadaman listrik ia mengerahkan masyarakat Bolmong untuk unjukrasa.

Lanjut anggota Komisi I DPRD Sulut dari Fraksi PDIP ini, padamnya listrik mengakibatkan masyarakat mengalami kerugian material.

“Ganti rugi semua kerusakan alat elektronik karena listrik mati manyalah-mati manyalah,” ungkapnya.

Tuuk menduga PLN SULUTTENGGO dan Cabang telah melakukan sabotase terhadap masyarakat Bolmong yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Makanya GM harus menjelaskan, jangan lempar tanggung jawab. Jangan adalagi tanggung jawab karena pohon kelapa yang roboh, hujan, ini sudah alasan yang klasik,” ujar Tuuk. (mom)