Dukungan IMBA ke Paslon Lain Tidak Berpengaruh, Justru Pendukung Setianya Beralih ke JPAR-Ai

Lody Wollah dan Harley Mangindaan.

MANADO — Popularitas IMBA selaku mantan Walikota Manado, sampai saat masih diakui, bahkan sebelumnya dinyatakan sebagai salah satu kandidat calon Walikota paling tangguh, jika lolos mencalonkan diri. Namun karena terbentur aturan persoalan hukum yang pernah menjerat IMBA, Partai Golkar batal memberikan SK pencalonan kepadanya.

Partai Golkar justru menjatuhkan pilihan kepada pasangan Sonya Selviana Kembuan dan Syarifuddin Saafa, yang bukan kader Partai untuk maju dalam Pilwako Manado yang digelar serentak 9 Desember mendatang.

Kondisi inipun membuat IMBA menyatakan dukungan penuh ke pasangan PDIP, Andrei Angouw dan Richard Sualang, sambil mengajak semua loyalisnya untuk mendukung pasangan yang diusung partai besutan Megawati ini.

Dorongan IMBA ke pendukungnya tidak serta merta langsung diikuti. Buktinya, banyak juga pendukung IMBA yang mendukung Paslon bukan PDIP ataupun Paslon yang diusung Partai Golkar.

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan pendukung setia IMBA, Lody Wollah yang menyebut dirinya akan 1.000 persen mendukung “Panglima” bila maju Walikota Manado.

“Saya adalah orang yang berdiri paling depan apabila Panglima maju Walikota Manado. Tapi sekarang kami mempunyai pilihan politik masing-masing. Kami tidak sepenuhnya mengikuti langkah Pak Imba,” ujar Lody.

Tambahnya, ada beberapa alasan dia bersama teman-temannya memberikan pilihan kepada pasangan nomor urut 4 Paula-Harley (PAHAM).

“Saya dan teman-teman sepakat mendukung PAHAM. Kami punya alasan kuat untuk mendukung mereka. Karena visi misi dan program yang ditawarkan PAHAM adalah yang terbaik. Ditambah lagi dengan pengalaman dalam birokrasi, oleh Pak Harley saat pernah menjabat Wakil Walikota Manado,” beber Lody.

Pungkasnya, pasangan PAHAM sangat ideal untuk memimpin Kota Manado. Visi misi dan program yang ditawarkan bagus. Dan kota Manado butuh sosok wanita dalam membuat sesuatu yang lebih besar, seperti apa yang dilakukan Ibu Risma di Surabaya. (swb).