Harga Babi Murah dan Banyak Mati, HVK Minta Pemerintah Bentuk Timsus

MANADO-Dengan menyebarnya video viral yang memperlihatkan beberapa ekor ternak babi yang mati diduga diakibatkan oleh virus ASF dan bangkainya di buang ke sungai di wilayah Matungkas. Mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Sulut Herol V Kaawoan (HVK).

Politisi Gerindra ini menyatakan, dugaan adanya virus ASF hingga menyebabkan babi mati, ini harus diseriusi oleh Pemerintah Provinsi.

Diakui Legislator Sulut dapil Minahasa-Tomohon ini, Harga daging Babi yang Merosot khususnya di daerah Minahasa Raya.

“Awalnya harga daging babi perkilo menyentuh angka 60 ribu per kilogram, namun saat ini dibeberapa daerah di Kabupaten Minahasa seperti Sonder harga daging babi di jual Obral. Dan itupun bervariasi, mulai dari 100 ribu sama dengan 5 Kg, hingga 100 ribu dapat 7 Kg daging babi. Jika dibulatkan harga perkilogramnya berarti hanya dihargai dengan 15 ribuan saja, “ungkap HVK.

HVK pun merasa prihatin dengan nasib para Peternak Babi. Fenomena yang miris itupun memicunya untuk bertindak.

“Ini menjadi tanda warning buat Masyarakat Sulut dan Pemerintah Provinsi, terlebih Dinas Terkait dan semua Stakeholder. Sangat memprihatinkan nasib para peternak dengan adanya kejadian ini,”tegas HVK Sabtu (22/7/2023) siang.

HVK menjelaskan, beberapa bulan lalu terinformasi ada beberapa mobil yang memuat daging Babi dari daerah Pandemi Virus African Swine Fever (ASF) kemudian pergi menjual daging Babi di daerah Minahasa Raya.

“Saya mendorong Dinas terkait untuk segera buat Tim khusus untuk mencari apa penyebab dari masalah ini.

Tak sampai disitu, HVK juga mengatakan jika benar masalah ini disebabkan oleh virus ASF, ia pun menuturkan usulannya untuk mengatasi hal itu.

“Kalau memang Ternak babi di Provinsi Sulut sudah terjangkit Virus (ASF), usul konkrit saya kiranya Pemerintah Provinsi dan semua Dinas/Badan yang terkait mencarikan solusinya atau Menganggarkan di APBD perubahan tahun 2023 untuk:

1. Membeli Vaksin dan diberikan kepada Seluruh peternak babi.

2. kerjasama dengan Dinas/Badan di kabupaten/kota membuat lubang pembuangan daging yg terdampak.

3. Membantu Peternak babi yang terdampak dengan mengganti/memberikan bibit ternak babi yg sehat atau Memberikan Ternak ayam dan lain sebagainya,”jelasnya, sambil meyakini bahwa Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw bisa menyelesaikan Permasalahan ini.

“Kami yakin dengan kepiawaian pak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Bisa mencarikan solusi dengan cepat terkait Fenomena yang terjadi saat ini,” tandas HVK yang juga merupakan Bendahara Pemuda Tani Indonesia Sulut dan Ketua Asosiasi pedagang antar pulau Sulut ini. (mom)