Ini Penjelasan Rocky Wowor Terhadap Keluhan Mayarakat Boltim Terkait Jalan Desa Lanut Modayag

MANADO– Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Sulut Rocky Wowor memberikan penjelasan  adanya sorotan masyarakat Boltim terkait kondisi jalan di Desa Lanut
Kecamatan Modayag yang dinilai tidak mendapat perhatian dari para wakil rakyat di DPRD Sulut, khususnya dapil Bolmong Raya.

Kepada wartawan Rocky Wowor Legislator Sulut dapul Bolmong Raya menjelaskan, ruas jalan tersebut sejak dia duduk di DPRD provinsi  setiap tahunnya selalu mendapatkan anggaran perbaikan atas perjuangannya ke pihak eksekutif.

Dari data yang dihimpun, dalam APBD 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, serta mendapatkan alokasi dana PEN pada 2021/2022.

Jika ditotal, anggaran yang diarahkan ke ruas jalan tersebut sejak 2015 sudah mencapai Rp 55,3 miliar ditambah anggaran bencana Rp 2 miliaran.

“Perbaikan ruas jalan ini tidak pernah absen. Setiap tahun sejak 2015 sampai dengan 2022 selalu disiapkan anggaran khusus untuk ruas jalan tersebut. Selama masa pandemi covid-19 saja (2020-2022) dimana kondisi ekonomi negara dan masyarakat sedang sulit, sudah 5x dilakukan perbaikan untuk jalan provinsi ini,” ungkap Wowor.

Wowor yang masuk dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut menjelaskan, lokasi ini masuk daerah rawan bencana karena memiliki tanah yang labil, curah hujan yang tinggi dan lama serta merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan lereng agak terjal sampai terjal.

“Data dari Badan Geologi ruas jalan ini termasuk gerakan tanah menengah-tinggi,” tambahnya.
Anggaran bencana juga sempat dialokasikan untuk ruas jalan Modayag-Molobog ini.

“Saat terjadi bencana lewat kerja sama pemerintah provinsi dan Pemkab Boltim, bupati langsung mengeluarkan surat bencana dan pemerintah provinsi lewat dana bencana meluncurkan 2 miliaran untuk perbaikan,”ungkapnya.

Wowor pun meminta masyarakat untuk bersabar dan terus berhati-hati. Saat ini pihak terkait sedang berkoordinasi mencari solusi atas permasalahan ini.

“Perlu diketahui lalu lintas harian rata-rata ruas jalan Modayag-Molobog bisa dikatakan rendah  dibanding dengan jalan provinsi lainnya. Jika dibandingkan dengan anggaran yang sudah masuk ke sana sangat banyak. Sekarang saya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencarikan solusi terbaik,” paparnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Dinas PUPR Sulut Wilayah Bolmong Anwar Lobud menjelaskan, ruas jalan tersebut sudah mendapat anggaran sejak 2015. Saat itu terjadi bencana. “Penanganan sudah dari 2015. Sampai sekarang sudah banyak anggaran diarahkan untuk ruas jalan tersebut. Tapi memang di titik itu tanahnya bergerak terus,” ujarnya.

Lobud menjelaskan, saat ini sedang lakukan penelitian dari bagian perencanaan apa yang bisa dilakukan untuk akses jalan tersebut. Apakah akan dibuatkan alternatif.

“Satu-satunya ruas jalan di Sulut yang bergerak terus ya jalan Modayag-Molobog ini. Jadi memang harus hati-hati lakukan perencanaan,” tutupnya. (mom)