Risat Sanger : Politik Transaksional Indonesia Sangat Tinggi, Masyarakat Jangan Mau Dibodohi

MAANDO-Menjelang pemilihan Presiden pada 14 Perbuari 2024, Relawan Gapura Nusantara (RGN) Sulawesi Utara menilai Indonesia harus di-reset bila ingin menjadi benar.
Hal ini dikarenakan politik transaksional sangat tinggi di Indonesia menjelang Pemilu.

Foto : Relawan Gapura Nusantara saat melaksanalan Ngopi (Ngobrol Pipres).

Ketua RGN Sulut Risat Sanger saat melaksanakan Ngopi (Ngobrol Pipres) bersama wartawan di Sekretariat Bersama Relawan Ganjar-Mahfud, Kawasan Megamas Manado, Kamis (24/1/2023) mengatakan, poltik transaksionalnya sangat tinggi sekali apalagi ada kelompok elit politik yang menetapkan strategi demikian karena strategi itu ampuh, selain dalam penggalangan suara juga ampuh memblokade agar tim lain tidak berdebat secara rasional tapi dibentengi transaksional.

Kepada wartawan Risat didampingi sejumlah pengurus RGN Sulut mengingatkan agar masyarakat dapat bangun dari nina bobo atas situasi tersebut. Sebab yang dipertaruhkan adalah masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


“Tidak ada seorang elit politik yang hidupnya sebagai seseorang yang sangat dermawan. Dermawan terlihat dari pencitraan tapi sebenarnya dia melakukan politik transaksional. Tak mungkin seseorang yg menilai politik itu dari rupiah tapi tidak mengingink

an kembali rupiah itu,”ucap Risat kepada wartawan.
“Kami sudah diskusi secara matang bahwa kami ingin penyelenggara Pemilu tidak menutup mata dengan kondisi yang ada. Secara aturan memang dimungkinkan dalam masa kampanye ada nilainya tapi nilainya memiliki batasan. Dalam masa kampanye apabila melebihi batas toleransi yg dibatasi Undang-undang, seharusnya penyelenggara Pemilu bertindak tegas,” tegasnya.

Risat menyatakan, bahwa masyarakat terjebak oleh sebuah nilai yang mereka lakukan untuk mencoba membodohi masyarakat. Efeknya adalah saat mereka berkuasa maka mereka habis membagi ke kroni-kroninya.

“Inilah kenapa masyarakat harus membuka mata soal fenomena itu,” tambahnya lagi. Sembari mengakui ada sekelompok orang yang anti warna tertentu. RGN menilai ada satu kejenuhan dari orang-orang tersebut.

“Ini adalah tanda awas kepada partai-partai politik pendukung,” ujarnya, sambil berharap agar demokrasi terjaga di RI dan kepada masyarakat yg telah memilih pilihan politiknya kepada Ganjar-Mahfud, untuk tidak cepat pulang usai memilih. Menurutnya, masyarakat perlu mengikuti proses perhitungan suara.

“Foto dan kirim foto perhitungan suara supaya tidak ada celah penggelembungan suara dari paslon lain,” tutupnya. (mom)