Rumah Singgah, Wagub Akui Edukasi Pada Masyarakat Masih Kurang

MANADO-Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengakui terkait Rumah Singah khususnya dalam penanganan wabah pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah masih kurang edukasi kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Wagub usai mengikuti rapat Paripurna LKPJ Gubernur 2019 di DPRD Sulut.

“Karena masih kurangnya edukasi pada masyarakat, sehingga timbul rasa ketakutan pada masyarakat di sekitar wilayah rumah singgah untuk PDP Covid-19,”tegas Wagub.

Wagub pun mengerti jika ada masyarakat yang takut. “Mana yang lebih bahaya rumah singgah atau Rumah Sakit Kandou yang sudah merawat Pasien? Tapi memang betul karena edukasinya belum jalan, ini sifatnya darurat maka kami harus segera mengambil keputusan dan menentukan lokasi,”ucap Wagub kepada para wartawan.

Lanjut dia, kita masih beruntung karena daerah kita masih memiliki beberapa sarana-prasarana yang dari parameter kesehatan bisa digunakan misalnya Balai Diklat, asrama haji dan beberapa tempat lain tingal kita melengkapi dengan peralatan tambahan.

“Jadi de factonya tidak ada apa-apa dengan rumah singgah ini,” tegasnya. Wagub mengakui juga jika saat ini Rumah Sakit Kandou tidak sembarang menampung orang sakit. 

“Rumah Sakit Kandou tidak akan sembarang menerima pasien, yang positif saja tanpa gejala dihimbau untuk isolasi mandiri. Namun kalau isolasi mandiri bisa beresiko bagi keluarga dan lingkungan. Maka lebih baik ditempatkan di rumah isolasi yang ditetapkan oleh Pemerintah,” ucap kandou, sambil menyatakan Rumahnya di Tondano yang bisa menampung 200 orang bisa dijadikan Rumah Singgah. (mom)